Selasa, 14 Januari 2014

Strategi Penanganan Risiko (Risk Response)

http://www.mediaproyek.com/

Dalam manajemen risiko setelah proses assessment, dilakukan proses penanganan risiko (risk response). Bagaimana teknik melakukan penanganan risiko tersebut sedemikian dianggap bahwa rencana penanganan risiko tersebut dianggap telah efektif dan optimal? Berikut penjelasannya.

Sebagai salah satu bagian dalam manajemen risiko, penanganan risiko atau risk response adalah bagian penting yang harus diperhatikan.

Ada tujuh prinsip strategi dalam penanganan risiko yaitu diterima, dihindari, dibagi, dikurangi, diabaikan, dipindahkan, dan kombinasi. Pada dasarnya agar penanganan risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta kemampuan dalam menangani risiko. Berikut 7 strategi berikut pertimbangannya, yaitu:
  1. Diterima (Risk Retaining). Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan lebih besar dari pada risiko itu sendiri dan perusahaan dianggap mampu untuk menangani. Penanganan dengan allowance (kebijakan perusahaan / cabang / divisi / proyek) dengan risk contigency yang layak.
  2. Dihindari (Risk Avoidance). Pada strategi ini risiko diketahui dimana impact sangat besar dan luas dan sulit atau tidak dapat dikendalikan.
  3. Dibagi (Risk Sharing). Strategi ini dilakukan apabila biaya penanganan risiko dan dampak risiko hampir sama besarnya. Pembagian risiko yang mendistribusikan risiko yang ada ke pihak yang dianggap lebih mampu akan membuat biaya penanganan risiko akan lebih kecil sehingga lebih layak untuk diterima.
  4. Dikurangi (Risk Reducing). Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan risiko masih lebih rendah dari risiko itu sendiri. Tindakan mitigasi lebih diarahkan untuk mengurangi dampak risiko. Caranya dengan pendekatan alternatif seperti mengusulkan perubahan lingkup pekerjaan, perubahan metode, mutu, atau schedulenya. Pada strategi ini, diyakini perusahaan mampu mengendalikan dengan suatu perencanaan yang matang.
  5. Diabaikan (Risk Ignoring). Tindakan strategi ini apabila risiko diketahui dimana dampak dan frekuensi risiko kecil atau sangat kecil dimana organisasi dan prosedur yang ada diyakini akan dapat mengeliminir risiko ini.
  6. Dipindahkan (Risk Transfer). Strategi ini apabila perusahaan dianggap akan sangat kesulitan dalam mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi baik dampak maupun kemungkinannya. Strategi ini dilakukan dengan cara kontraktual pada klausa kontraknya dan jaminan atau bank garansi serta dengan asuransi.
  7. Kombinasi. Strategi ini adalah tindakan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih strategi yang terdapat pada item no 1-6. Strategi ini baik dilakukan apabila langkah penanganan tidak membuat kompleksitas proyek berlebihan. 
Demikian beberapa strategi penanganan risiko. Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar