Jika kita jalan-jalan ke Bali, pasti kita akan mudah menemukan bangunan dengan dinding batu bata expose. Batu bata ini biasa dikenal dengan nama Bata Gosok Bali. Dinamai Batu Bata Gosok dikarenakan pada saat menempelkan batu bata ini tidak menggunakan semen, melainkan cukup digosok-gosokkan ke sesamanya menggunakan sedikit air sehingga tanah liat pembentuknya akan merekat.
Batu bata ini diexpose menggunakan nat-nat yang sangat tipis. Harga batu bata ini memang lebih mahal dari batu bata biasa namun kualitasnya jauh lebih baik. Batu bata ini memiliki serat dan agregat yang lebih halus, sehingga setelah dipasang dapat diukir sesuai keinginan.
Adapun cara penggunaannya, sebelum dipasang, batu bata ini dibelah menjadi dua bagian sehingga menjadi lebih efisien dan hemat. Setelah dibelah, keduanya diserut menjadi ukuran yang ditentukan. Untuk menempelkan seperti yang telah diungkapkan di atas, tidak menggunakan semen, melainkan cukup digosok-gosokkan ke sesamanya menggunakan sedikit air sehingga tanah liat pembentuknya akan merekat. Cara ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi salah satu ciri khas bangunan tradisional Bali.
Bata gosok bali dihasilkan di daerah Tulikup Kabupaten Klungkung Bali, sekitar 40 km timur kota Denpasar.
Pada saat sekarang ini sudah mulai ada pergeseran dalam menggunakan bata expose di Bali. Yang digunakan akhir-akhir ini bukanlah bata gosok Tulikup. Yang digunakan adalah bata biasa dengan kualitas yang baik terutama dalam segi presisi ukurannya. Ukuran bata yang digunakan adalah ukuran bata jenis tebal. Cara pemasangannya hampir sama dengan bata gosok, tetapi tidak diserut dan masih tanpa nat. Kelihatannya lebih alami.
Demikian sedikit gambaran tentang material batu bata gosok bali. Semoga dapat membantu anda dalam menentukan material dinding di rumah anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar