Demak - Pujasera di kawasan Masjid Agung Demak akan segera dioperasikan. Sebanyak 33 pedagang lama akan menempati deretan kios berlantai satu, yang baru saja selesai dibangun. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Demak, M Ridwan mengatakan, kios-kios tersebut diprioritaskan bagi pedagang lama.
Di kompleks tersebut nantinya juga dilengkapi kantor informasi pariwisata dan klinik kesehatan. ”Kami sudah sosialiasikan pada pedagang agar bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban umum. Mereka juga tidak menolak soal parkir bus rombongan peziarah yang dipindahkan ke Lapangan Tembiring,” ujarnya, kemarin.
Terkait kebijakan itu, sejumlah pedagang tersebut mendatangi Dinparbud. Kedatangan mereka bermaksud meminta izin agar bisa ”nyambi” bekerja sebagai penyedia jasa ojek motor. Hal itu dikarenakan pengoperasian Lapangan Tembiring selama 24 jam sebagai areal parkir bus peziarah berdampak pada berkurangnya omzet pedagang.
Dari pertemuan itu disepakati bahwa pedagang yang memiliki satu kios atau lebih hanya diperbolehkan mengelola satu ojek motor. Mereka mengantarkan peziarah dari Masjid Agung Demak menuju Lapangan Tembiring. Adapun pengalihan parkir bus-bus besar pengangkut rombongan peziarah ke Lapangan Tembiring ini sudah dimulai minggu lalu. Untuk rute menuju Masjid Agung Demak akan dilakukan pengalihan setelah Alun-alun dibuka.
Rute lalu lintas kendaraan dari arah pendopo yang biasanya bisa langsung menuju Alun-alun nantinya tidak diperbolehkan. Kendaraan tersebut diharuskan melewati depan Kodim atau berbelok ke Jalan Kyai Singkil untuk menuju Jalan Bhayangkara baru. Arus kendaraan di depan SDN 2 dan pintu keluar pujasera dari arah kabupaten nantinya akan diberlakukan searah dari Alun-alun menuju kabupaten.
Bagi kendaraan pribadi dari arah terminal bisa langsung melintasi depan kantor kejaksaan jika akan menuju Masjid Agung. Sebab hanya kendaraan pribadi roda empat yang diperbolehkan parkir di depan Masjid Agung Demak. Bus-bus besar langsung diarahkan parkir ke Lapangan Tembiring. ”Untuk parkir sepeda motor tempatnya di kompleks pujasera,” imbuhnya. Para tukang ojek setempat juga menyepakati bahwa mereka yang mangkal di Lapangan Tembiring hanya diperbolehkan mengantar rombongan peziarah menuju Masjid Agung. Peziarah dari Masjid Agung yang akan kembali ke Lapangan Tembiring hanya diperbolehkan diangkut oleh tukang ojek yang biasa mangkal di Kauman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar