Sabtu, 04 Januari 2014

Kegiatan Safety Morning Beserta Tipsnya

http://www.mediaproyek.com/

Safety morning adalah kegiatan pengarahan tentang K3 yang ditujukan kepada seluruh pekerja. Safety morning dihadiri oleh Kepala regu pekerja, Mandor, Para Pengawas dan Manager dari internal maupun dari subkontraktor.

Safety morning harus dilakukan oleh setiap proyek selama 10 - 15 menit. Pelaksanaan safety morning disesuaikan dengan kondisi proyek, misalkan per area kerja. Pelaksanaan safety morning minimal 2 minggu sekali. Semakin banyak resiko, frekuensi safety morning semakin meningkat.

Pelaksanaan Safety Morning biasanya sangat membosankan dan menjemukan. Untuk menghindari kebosanan dalam pelakssanaan safety morning, berikut kami sajikan beberapa tips dalam melaksanakan safety morning, antara lain :
  1. Kumpulkan mandor dan anak buahnya, sampaikan satu pertanyaan untuk memastikan bahwa yang akan dikerjakan masih sesuai dengan target pekerjaan, yaitu "hari ini mau kerja apa?". Jawaban mandor [yang didengar juga oleh pekerja mandor yang bersangkutan] bisa beragam, misalnya "cor beton, gali saluran, pasang batu bata, dll"
  2. Pertanyaan kedua, tanyakan target pekerjaan hari ini. "cor berapa kubik?" atau "gali saluran berapa meter?", disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan oleh sang mandor.
  3. Pertanyaan ketiga, pastikan sumber daya yang akan dipakai sudah sesuai dengan peruntukan sumber daya tersebut, sesuai kuantitasnya dan sesuai juga kualitasnya. Ada lima hal yang bisa ditanyakan, yaitu 5 M [man, money, method, machine dan material].

Contoh pertanyaan :
  1. "Apakah jumlah orang dan kualitas orang yang akan bekerja sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh mandor?"
  2. "Apakah mandor sudah dibayar atau sudah membayar pekerjanya?"
  3. "Metode apa yang akan dipakai untuk melaksanakan pekerjaan hari ini?" [untuk pekerjaan rutin yang sudah sering dilakukan, kadang pertanyaan ini tidak perlu diajukan]
  4. "Kalau mau ngecor, apakah vibratornya sudah disiapkan, sudah sesuaikah jenis vibrator dengan metode pengecoran yang dilakukan, sudah memadaikan jumlah vibrator dengan target yang akan dicapai?"
  5. "Kalau mau ngecor, apakah sudah pesan ready mix atau kalau mau buat beton sendiri apakah sudah ada material pembuat campuran beton"

Lima pertanyaan sederhana di atas akan berkembang sesuai dengan kondisi lapangan. Arahkan agar kondisi berbahaya yang ada di lapangan disampaikan pada saat terjadi dialog antara pelaksana dan pekerja / mandor ini.

Nah, selesai pertemuan, maka akan didapat hal-hal sebagai berikut :
  1. Jumlah pekerja yang masuk hari ini.
  2. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan hari ini.
  3. Peralatan yang diperlukan hari ini.
  4. Metode kerja yang masih memerlukan pengembangan [bila ada].
  5. Material yang diperlukan hari ini [kuantitas maupun kualitasnya].

Sedangkan hal-hal lain yang di dapat sebagai akibat sampingan adalah :
  1. Suasana keterbukaan dan persahabatan antara pelaksana, mandor dan pekerja.
  2. Pekerja memahami kondisi berbahaya yang ada dan tindakan berbahaya yang tidak boleh dilakukan di lokasi pekerjaan.
  3. Bila disempatkan berdoa sebelum bekerja, maka akan timbul rasa aman di hati para pelaksana, mandor maupun pekerja.

Nah, biasanya para penanya pada "manggut-manggut" menerima pencerahan ini. Yang tadinya cuma mimpi rupanya sangat gampang dilaksanakan, karena memang mereka secara tidak sadar telah melaksanakannya namun dengan format kegiatan yang lain.

Cara ini hanya salah satu cara dari sekian cara. Terima kasih.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar