Jember - Penyelesaian pembangunan stadion sepak bola baru di kompleks Jember Sport Garden (JSG) Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak sesuai tenggat. Pembangunan baru selesai pada 2014.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Jember, Ayub Junaidi, mendapat informasi bahwa rekanan pembangunan kurang bisa mengantisipasi cuaca. "Alasannya cuaca (hujan pada akhir tahun 2013, Red). Tiap tahun di Indonesia kan seperti ini, seharusnya bisa diprediksi," jelasnya.
Ayub mengaku kecewa. Stadion berkapasitas 25 ribu penonton itu dibiayai dengan anggaran tahun jamak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jember sebesar Rop 200 miliar. Stadion ini awal dari pembangunan kompleks olahraga Jember Sport Garden (JSG). Tahap penggarapan sudah 90 persen.
Ayub juga mendengar ada sejumlah pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan subkontraktor. Ini menghambat, karena pekerjaan subkontraktor ngadat menyusul belum kelarnya masalah keuangan. "Kami akan memanggil rekanan dan akan menanyakan informasi ini," katanya. Rapat kerja dengan rekanan akan dilakukan setelah kunjungan kerja Komisi D pekan depan.
Rekanan meminta penundaan tenggat penyelesaian selama 50 hari. Ini memang absah dan sesuai aturan. Namun masyarakat tetap dirugikan. "Kalau tidak selesai, otomatis masyarakat tak bisa memanfaatkan," kata Ayub.
Dalam inspeksi Oktober 2013 kemarin, Bupati MZA Djalal sudah menyatakan, stadion baru di Kecamatan Ajung itu baru selesai 70 persen. "Kita berharap selesai. Andaikan tidak selesai, harus ada alasan kuat. Tapi melihat kondisi seperti itu saya optimistis akan selesai. Tinggal finishing atap saja," katanya saat itu.
Manajer Konstruksi Sri Hutomo saat itu mengatakan, pengerjaan tinggal atap dan lintasan. "Semua sebenarnya on going. Cuma belum selesai, seperti atap, finishing masih proses. Kalau lapangan bola sudah, tinggal menunggu rumput tumbuh," katanya.
Semua kendala yang muncul berusaha diatasi, salah satunya tenaga kerja. "Kami melibatkan warga lokal dominan. Namun, warga lokal jarang yang berminat over time (lembur). Jadi kami melibatkan pekerjaan dari luar, dari Jawa Tengah, Lumajang, yang biasa ke luar kota dan luar Jawa. Pekerjaan lembur jadi hal biasa," kata Hutomo.
Selain JSG, proyek pembangunan renovasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi diperkirakan juga tak akan selesai tahun 2013 dan gudang farmasi Dinas Kesehatan. "Gudang farmasi sudah dua kali (tertunda). Kami akan cek. Pembangunan puskesmas di Rambipuji yang sudah dianggarkan Rp 1 miliar dan pembangunan di kantor Dinkes akan kami cek juga,' kata Ayub.
"Pemkab sebaiknya memberi deadline, melakukan pekerjaan triwulan kedua. Proses lelang katanya sudah E-proc (dalam jaringan). Kenapa justru lambat? Seharusnya lebih siap. Apakah sumber daya manusia (Pemkab Jember) yang tak siap. Kalau pembangunan selesai di akhir (tahun) hasilnya pasti jelek," kata Ayub.
Ayub meminta agar rekanan yang tidak tepat waktu menyelesaikan proyek masuk dalam catatan Pemkab Jember. "Ke depan tidak perlu diberi pekerjaan lagi. Ini kritik buat rekanan, agar ke depan bisa menyelesaikan tepat waktu," katanya.
#Sumber : Beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar