Rabu, 18 Desember 2013

Pemkot Surabaya Undang 60 Investor Bangun MRT


Surabaya - Pembangunan Proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau angkutan massal cepat akan segera terealisir. Pasalnya, Pemerintah Kota Surabaya mengundang sekitar 60 perusahaan untuk berinvestasi proyek pembangunan MRT tersebut.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, dari 60 investor tersebut diantaranya 40 persen berasal dari dalam negeri dan 60 persennya dari Spanyol, Singapura, Korea Selatan, Thailand, China, Malaysia, dan Jepang.

"Dijadwalkan awal tahun 2014 kami mulai menyusun pra-kualifikasi. Paling lama sekitar 6 bulan, tapi perkiraan saya 4 bulan bisa," ucap Risma usai pembukaan Market Sounding of Surabaya Monorel dan Tram Investment Project, Selasa (17/12/2013) di Hotel Majapahit.

Dijelaskan Risma, agar investasi berjalan terbuka, Pemkot bertindak sebagai pengadaan prosesnya. Sementara, untuk teknikal akan melibatkan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Bappenas dan bekerjasama dengan tenaga ahli dari ITB, ITS, Univ. Indonesia (UI), Univ. Gajah Mada (UGM), Univ. Brawijaya, dan Univ. Air Langga.

"Para ahli dari pihak akademisi lah yang akan menilai. Baik secara manajemen, kualitas mesin, dan teknisnya," ungkap Risma.

Monorel dan trem menurutnya, merupakan salah satu upaya mengatasi kemacetan. Dimana akan menghubungkan wilayah Surabaya Barat-Timur dan Utara-Selatan. Untuk mengembangkan transportasi massal yang murah itu, pihaknya menafsir nilai investasi sebesar Rp 8,6 triliun. "Dengan nilai segitu, pemerintah sudah memberikan lampu hijau untuk bantuan dana APBN. Besarnya sekitar 40 persen. Ya, Insya Allah pembangunan bisa berjalan sesuai target. Sehingga MRT bisa dioperasikan di tahun 2015," pungkasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar