Kamis, 05 Desember 2013

Menengok Lebih Dekat Water Treatment Plant (WTP)

http://www.mediaproyek.com/

Pada postingan yang lalu telah dibahas tentang Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Sewage Treatment Plant (STP). Pada postingan kali ini akan dibahas tentang Water Treatment Plant (WTP).

Water Treatment Plant (WTP) adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan (effluent) standart yang di inginkan / ditentukan atau siap untuk di konsumsi.

Adapun unit-unit yang ada di Water Treatment Plant (WTP) adalah sebagai berikut :
A. Sand Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media pasir silica yang di tumpuk di atas gravel, system sand fil-ter berfumgsi sebagai penyaring / menghilangkan kotoran yang kasat mata (misalnya kekeruhan, lumut dll.) yang mempunyai daya saring 20-30μ (tergantung brand / jenis media).

Biasanya media ini mempunyai umur 3-4 tahun (tergantung influent).

Maintenance Sand Filter :
1. Backwash
Backwash adalah pencucian yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang terakumulasi di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah ke atas / kebalikan system running). Air hasil backwash langsung di buang melalui drain.

Backwash biasanya di lakukan setiap 1 - 2 hari selama 30 - 60 menit (tergantung influent dan tingkat kekotoran media) bila tekanan air yang keluar lebih rendah dari tekanan air yang masuk filter.

2. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau saat hasil analisa mikro tidak masuk standart yang ditentukan.

Sanitasi dilakukan dengan cara memasukkan bahan sanitasi (misal oxonia dll.) kedalam tangki dan di rendam bersama media dengan jumlah dan waktu yang telah di tentukan. Selain itu sanitasi bisa juga dilakukan dengan cara merendam media dengan air ber suhu di atas 80° Celcius selama 1 - 2 jam.

3. Rinse / Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai yang bertujuan untuk membilas kotoran-kotoran yang tersisa pada proses backwash juga menghilangkan sisa bahan sanitasi yang tersisa pada proses sanitasi. Air hasil Rinse langsung di buang melalui drain.

B. Karbon Aktif Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media arang, yang saat ini banyak di gunakan adalah arang batubara dan batok kelapa, system ini berfungsi sebagai bau, warna, bahan organic termasuk sisa chlor.

Biasanya Karbon aktif bisa bertahan sampai 1 - 2 tahun (tergantung influent).

Maintenance Karbon Aktif Filter :
1. Backwash
Dilakukan setiap 1 - 2 hari tergantung tingkat kekotoran atau pada saat media jenuh (tidak mampu menyaring sisa chlor).

2. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan.

Biasanya di rendam air dengan suhu diatas 80º Celcius (autoclave) selama 2 jam. Juga dalam kasus tertentu dapat di rendam dengan bahan sanitasi selama 30 menit untuk sanitasi (karbon aktif tidak di anjurkan di rendam bahan sanitasi terlalu lama juga terlalu sering).

3. Rinse / Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai.

C. Softener (Jika memakai sistem softener)
Sistem filtrasi ini menggunakan media resin kation yang diaktifkan menggunakan garam, sistem ini berfungsi menghilangkan kesadahan (Ca dan Mg).

Umur media mencapai 10-12 bulan (tergantung influent).

Maintenance Softener :
1. Backwash
Dilakukan sebelum melakukan regenerasi.

2. Regenerasi
Dilakukan pada saat media telah jenuh (tidak mampu menurunkan kesadahan) dengan cara merendam / mengaliri media dengan larutan garam.

3. Sanitasi
Dilakukan dengan cara mengaliri media dengan larutan chlor konsentrasi rendah (0,1 - 0,2 ppm) selama beberapa menit (1-2 menit).

4. Rinse / Pembilasan
Dilakukan setelah 3 ( tiga) proses di atas selesai.

D. Kation (Jika memakai system Demineralizer)
Sistem filtrasi ini memakai media resin kation yang di aktifkan menggunakan larutan Hcl yang berfungsi menurunkan total alkalinitas, kesadahan.

Sebagai catatan sistem ini juga menurunkan pH air yang diproses (<4) Umur media mencapai 10 – 12 bulan (tergantung influent).

Maintenance Kation :
1. Backwash
Dilakukan sebelum proses regenerasi

2. Regenerasi
Proses ini dilakukan apabila resin kation sudah jenuh, ini bisa ditandai dengan melihat salah satu parameter air effluent tidak masuk standart (misal pH naik (>4), alkalinity dan kesadahan tinggi (nilai influent mendekati effluent).

3. Sanitasi
Dilakukan bila hasil analisa mikro tidak masuk standart.

4. Pembilasan
Dilakukan setelah 3 (tiga) proses di atas selesai.

E. Anion (Jika memakai system Demineralizer)
Sistem filtrasi ini memakai media resin anion yang di aktifkan menggunakan larutan NaoH yang berfungsi menurunkan total alkalinitas, kesadahan.

Sebagai catatan sistem ini juga menaikkan pH air yang diproses (>10).
Umur media mencapai 10 – 12 bulan (tergantung influent).

Maintenance Anion :
1. Backwash
Dilakukan sebelum proses regenerasi

2. Regenerasi
Proses ini dilakukan apabila resin kation sudah jenuh, ini bisa ditandai dengan melihat salah satu parameter air effluent tidak masuk standart (misal pH turun (<9), alkalinity dan kesadahan tinggi (nilai influent mendekati effluent).

3. Sanitasi
Dilakukan bila hasil analisa mikro tidak masuk standart.

4. Pembilasan
Dilakukan setelah 3 (tiga) proses di atas selesai.

Demikian sedikit ulasan tentang Water Treatment Plant (WTP). Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar