Temanggung - Janji Pemerintah Kabupaten Temanggung merealisasikan pembangunan Pasar Legi Parakan mulai dilaksanakan. Sejak dokumen penawaran 3 Desember lalu, sudah diikuti sebanyak 71 pendaftar. Dari jumlah tersebut, proyek pembangunan pasar warisan Pemerintah Hindia Belanda ini hanya akan dikerjakan tunggal oleh satu perusahaan dengan HPS Rp. 93 Miliar.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno sebelumnya mengatakan pada akhir tahun, dokumen lelang sudah dapat diunggah sehingga pada penghujung 2013 sudah dapat ditentukan pemenangnya berdasarkan penawaran harga dan spesifikasi pekerjaan. "Target sudah ada pemenang pada akhir tahun ini." katanya.
Pantauan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Temanggung menunjukkan sudah mencapai tahap evaluasi dokumen kualifikasi dan pembuktian kualifikasi. Pendaftaran sendiri ditutup per 16 Desember 2013.
Pada lelang ini, Pemkab mematok nilai pagu paket senilai Rp. 99,3 Miliar dengan HPS Rp. 93,4 Miliar. Dari nilai tersebut, sementara PT. Relis Sapindo Utama unggul dengan nilai penawaran terendah Rp.82,5 Miliar. Pada posisi kedua mantan rekanan yang sebelumnya sempat memenangkan lelang sistem investasi murni PT. Ampuh Sejahtera Sukoharjo dengan nilai pagu Rp. 83,5 Miliar.
Posisi ketiga ditempati PT. Arkindo dengan nilai tawaran Rp. 84 Miliar. Pemenang keempat adalah PT. Nindya Karya (Persero) dengan nominal penawaran Rp. 84,9 Miliar dan rekan sesama BUMN, PT. Hutama Karya (Persero) sebagai pemenang kelima dengan nilai tawar Rp. 85 Miliar.
"Menentukan pemenang sepenuhnya menjadi wewenang panitia dan LPSE. Kami sudah serahkan dan harapan kami memperoleh perusahaan yang kredibel dan bagus dalam pengerjaan sesuai spesifikasi yang sudah disusun oleh Manajemen Konstruksi." terang Bambang.
Sementara itu, Rohadi, 40, salah seorang pedagang Pasar Legi Parakan mengatakan selain menentukan pemenang, Pemkab juga harus melihat kualitas bahan dan spesifikasi dari pemenang lelang. Sebab banyak perusahaan yang mengerjakan proyek tidak sesuai dengan standar yang disusun sehingga pembangunannya tidak optimal.
"Pemkab harus meneliti apakah bahan yang digunakan bagus, termasuk besi yang digunakan, rangka yang dipakai serta semen. harus sampai detail sehingga bangunannya kuat dan tidak mudah rusak. Kami minta agar diperhatikan dengan serius." katanya.
Ia juga meminta Pemkab melihat jangan sampai ada kegagalan kembali dalam proses pembangunan pasar seperti yang telah terjadi sebelumnya. Kekecewaan para pedagang dengan gagalnya pembangunan pasar dengan sistem investasi menjadi pengalaman pahit yang tidak boleh terjadi lagi.
"Jangan sampai seperti itu lagi." tandanya.
#sumber : Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar