Solo - Pemerintah Kota ( Pemkot ) Solo mengalokasikan 19,5 persen dana perbaikan pasar senilai Rp. 23 miliar untuk revitalisasi Pasar Sibela. Agar dapt bersaing dengan Pasar Modern, Dinas Pengelola Pasar ( DPP ) juga akan meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) pedagang.
"Tahun ini, ada tiga Pasar yang masuk daftar revitalisasi. Termasuk Pasar Sibela yang pedagangnya sempat protes karena sebelumnya tidak masuk daftar pasar yang akan diperbaiki. Untuk Sibela, kami anggarkan Rp. 4,5 miliar," jelas Kepala DPP Kota Solo Subagyo.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan persiapan, khususnya menyusun Rencana Anggaran Belanja ( RAB ) dan sosialisasi ke pedagang. Karena itu, Subagyo minta pedagang bersabar lantaran proses pembangunan ulang pasar sudah mulai berjalan.
"Tentu, kita tidak bisa ujug-ujug melakukan revitalisasi karena semua ada tahapannya. Sekarang sedang dipersiapkan, anggaran juga sudah ada seperti yang Pak Walikota bilang beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Selain Sibela, dua pasar lain yang akan diperbaiki adalah Pasar Tanggul di Jebres dan Pasar Gilingan, Banjarsari. Namun dana Rp. 23 miliar itu tidak hanya diperuntukkan bagi tiga pasar tersebut. Sisanya, digunakan untuk memperbaiki lima pasar yang masuk kategori rusak ringan. Sesuai penetapan anggaran, perbaikan dan revitalisasi pasar tradisional selesai akhir 2014 mendatang.
Tidak hanya perbaikan fisik, rencananya DPP juga akan memperbaiki manajemen di pasar. Pihaknya akan meningkatkan pelayanan melalui peningkatan SDM pedagang. Ini dilakukan agar pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern yang mulai menjamu di Solo. "Upaya revitalisasi ini menyeluruh, mulai dari sarana dan prasarananya yang representatif, SDM-nya juga harus lebih baik dan manajemennya harus lebih efektif. Termasuk nanti akan ada zonasi pedagang sehingga memudahkan pembeli," jelasnya.
Terpisah, Kepala Bada Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu ( BPMPT ), Toto Amanto mengakui banyaknya pasar modern yang muncul di Kota Bengawan. Dari catatannya, ada 69 toko modern yang tersebar di lima Kecamatan. Meski demikian, pihaknya akan mengkaji ulang keberadaan pasar modern itu agar tidak mematikan pasar tradisional dan pedagang kecil. "Kami akan mengkaji ulang keberadaan mereka, terutama dilihat dari tingkat kebutuhan calon konsumennya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar