Batang - Rencana pembebasan lahan untuk ruas tol Batang- Pemalang sampai sekarang tak jelas. ''Sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami minta agar pembebasan lahan segera dilakukan,'' ujar Sekertaris Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Suprihati, kemarin.
Dia mengatakan, masyarakat sudah menantikan proses pembebasan lahan sejak 2008. Namun kenyataanya sampai sekarang belum juga dilakukan.
Padahal di Desa Pasekaran ada 18 warga yang lahannya bakal terkenal proyek tol Batang-Pemalang. ''Selain itu tanah milik warga juga tidak boleh diperjualbelikan dan disertifikat.'' '
'Masyarakat mempertanyakan sebenarnya jadi tidak pembebasan lahan tol. Kasihan masyarakat dengan situasi sekarang ini,'' katanya. Kaur umum Desa Pasekaran Niti Suwito menambahkan, masyarakat membutuhkan kepastian waktu pembebasan lahan tol.
Apalagi sejak 2008 tanah warga terkena tol sudah dipatoki secara resmi. Data-data terkait tol juga sudah diserahkan masyarakat pada tim pembebasan tanah (TPT) dan panitia pembebasan tanah (P2T). Sejak 2008, kata dia, baru ada dua kali pertemuan untuk mensosialisasikan pembebasan lahan.
''Masyarakat selama ini tidak menolak dan mempersulit pembebasan lahannya untuk tol. Namun, justru pembebasan lahan yang akan terkena tol tidak jelas,'' katanya.
Anggota Sekertariat P2T tol Batang-Pemalang, Fahrurozi mengakui saat ini pembebasan lahan mengalami kemacetan. Ini terkendala di investor yang belum siap membebaskan lahan. Dari P2T sendiri sudah siap untuk memfasilitasi investor untuk melakukan pembebasan lahan.
Di Kabupaten Batang, pembangunan tol Batang-Pemalang rencananya melewati delapan desa. Yakni Rowobelang, Banjiran, Cepagan, Sawahjoho, Pasekaran, Kalibeluk, Candiareng dan Masin. ''Sampai sekarang tidak ada kegiatan untuk proses pembebasan lahan. Dari kami siap membantu jika investor telah siap. Namun sampai sekarang investor juga tidak memberi kepastian,'' katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar