Senin, 10 Maret 2014

Proyek Pasar Induk Balikpapan DItawarkan Kepada Investor


Balikpapan - Proyek Pasar Induk di Km 5,5 yang sempat terbengkalai kini diwacanakan kembali untuk ditawarkan kepada investor. DPRD Balikpapan bersama Kepala Dinas Pasar Arbain Side sudah mengunjungi Pasar Sanggam Adji Dilayas, Tanjung Redeb, Berau, Rabu (5/3) sebagai bahan perbandingan.

“Lahannya di Km 5,5 sudah siap, awalnya sekitar tujuh hektare tapi sudah ada tambahan lagi menjadi 11 hektare,” kata Arbain Side. Menurutnya, pasar tradisional selain akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah, juga bisa digunakan sebagai tempat wisata.

Senada, Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong (ABS) mengatakan, pembangunan Pasar Induk di Balikpapan harus disegerakan. Ini memang bukan hal baru. Pembangunan Pasar Induk sudah sempat dimulai namun tak terselesaikan.

“Dulu itu yang menjadi masalah lahannya kurang dan harus memindah rumah pemotongan hewan (RPH). Sekarang ini tidak perlu lagi memindah RPH, malah kita tambah lahannya dan sudah beres,” jelasnya.

Konsep kerja sama swasta, kata ABS, bisa saja dilakukan dengan sistem BOT (Built Operated Transfer) dengan jangka waktu tertentu.

Jika Pasar induk terbangun, diharapkan juga akan menurunkan tingkat inflasi. Dengan adanya pasar induk akan ada stok barang sampai beberapa bulan ke depan. Sehingga ketika suplai dari luar Kaltim tersendat, tak akan memengaruhi harga.

Selebihnya, ABS memuji Pasar Sanggam yang tetap mengusung konsep tradisional. Tak hanya itu, pasar yang dibangun di atas lahan 7 hektare tersebut sudah memisahkan antara pasar basah dan pasar kering. Itu terbagi lagi ke dalam 12 jenis kelompok, seperti food court, pasar ikan, pakaian, dan lain-lain dengan jumlah pedagang mencapai 2.300 orang.

Bupati Berau Makmur HAPK mengatakan, Pasar Sanggam Adji Dillayas (SAD) dibangun pada 2007-2010 dengan biaya sekitar Rp 220 miliar. Menurutnya, pemkab terus melakukan pembinaan untuk mengubah perilaku masyarakat supaya terbiasa dengan hidup bersih. Seperti memanfaatkan fasilitas umum seperti toilet dan lain-lain sesuai fungsinya. Tak hanya itu, ia menggratiskan biaya sewa ruko, listrik, dan air selama dua tahun pertama untuk menarik minat pedagang sehingga Pasar SAD bisa benar-benar hidup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar