Salatiga - Sedikitnya ada empat pasar tradisional di Kota Salatiga yang saat ini mendesak untuk diperbaiki. Keempat pasar tersebut adalah Pasaraya I, Pasar Blauran II, Pasar Sayangan dan Pasar Blauran I.
Dari empat pasar tersebut, Pasaraya I menjadi pasar yang paling mendesak untuk direvitalisasi. Selain menjadi pasar dengan jumlah pedagang terbanyak, pasar tersebut menjadi penyumbang terbesar bagi PAD Kota Salatiga.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Salatiga, Sri Danudjo saat ditemui Selasa (18/3). Hal itu mengingat perbaikan yang dilakukan pasca kebakaran pada 1999 lalu tidak dilakukan secara menyeluruh.
"Perbaikan yang mutlak dilakukan adalah di bagian lantai atas dan jalan lingkungan di sekitar pasar," kata Sri Danudjo.
Namun untuk proses perbaikan, pihaknya menemui kendala mengingat status pasar masih dipegang oleh PT. Matahari Mas Sejahtera ( PT. MMS ) selaku investor.
Selain Pasaraya I, tiga pasar lainnya yang kondisinya cukup memprihatinkan adalah Pasar Blauran II, Pasar Sayangan dan Pasar Blauran I. "Ini sudah menjadi perhatian kami. Namun untuk perbaikan sarana dan prasarana, tidak bisa dilakukan secepatnya mengingat keterbatasan anggaran," katanya.
Mengingat Dinas yang dipimpinnya tak memiliki staff dengan latar belakang Teknik Sipil, saat ditanya berapa dana yang dibutuhkan untuk perbaikan dirinya mengaku cukup kesulitan.
"Namun jika melihat jenis perbaikan yang dilakukan, paling tidak dibutuhkan anggaran sebesar Rp. 3 miliar," imbuhnya.
Sementara mengenai Pasar Jetis yang mangkrak cukup ama, tahun ini Pemkot bekerjasama dengan pihak appraisal akan menghitung niai bangunan. Hasil dari perhitungan tersebut akan menjadi masukan bagi Pemkot terkait kelanjutan pembangunan pasar.
"Ada dua opsi terkait pembiayaan pembangunan pasar. Pertama diakuisisi oleh Pemkot dengan sumber dana dari APBD atau yang kedua bekerjasama dengan pihak ketiga," terang Sri Danudjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar