Kamis, 20 Februari 2014

Topping Off Ceremony Dalam Proyek Beserta Ritualnya

http://www.mediaproyek.com/

Pada postingan kali ini kami akan membahas tentang kegiatan topping off dalam sebuah proyek. Kalau bagi anda yang sudah malang melintang di proyek, istilah topping off sudah tidak asing lagi. Akan tetapi bagi yang masih awam atau yang baru terjun di proyek, mungkin sebagian dari kita belum tahu apa itu topping off. Maka dengan demikian, tak ada salahnya pada kesempatan kali ini akan kami postingkan apa itu topping off?

Topping off adalah suatu kegiatan pemasangan atau penutupan atap bangunan sebagai tanda berakhirnya proses konstruksi. Biasanya ceremony topping off ini sangat berguna bagi pihak marketing, lebih-lebih apabila suatu proyek tersebut dijual / disewakan seperti proyek apartemen, hotel, perkantoran dan lain-lain sehingga pihak marketing bisa mengumumkan kepada tenant bahwa progress proyek tersebut sudah berakhir proses konstruksinya, tinggal melanjutkan finishingnya.

Sedikit bercerita tentang topping off yang kami dapatkan dari berbagai sumber, bahwa memang di suatu daerah ada beberapa cerita yang mungkin sudah menjadi sebuah tradisi / ritual daerah tersebut tentang topping off.

Awalnya, ritual ini berasal dari Scandinavia Kuno, mereka menyematkan pohon pada puncak suatu bangunan untuk menenangkan roh-roh pohon-tempat tinggal nenek moyang mereka yang telah mengungsi. Ritual tersebut terbawa ke Inggris oleh Scandinavian invaders. Kemudian ritual ini jadi kebiasaan di Inggris, Jerman, Czech, dan Polandia.

Kemudian tradisi tersebut terbawa ke Amerika oleh pengrajin-pengrajin Eropa. Sebuah pohon atau dedaunan diletakkan di balok kayu paling atas, seringkali disertakan pula bendera dan pita terikat. Balok terakhir yang dipasang itu biasanya dicat putih dan ditandatangi oleh semua pekerja yang terlibat.

Sekarang, upacara seperti itu tidak lagi mengandung unsur religius, tetapi justru sudah menjadi sesuatu yang formal pada pelaksanaannya. Semua yang terlibat dalam konstruksi ini datang untuk merayakan, termasuk pejabat-pejabat tingginya. Bahkan upacara ini sering sengaja diliput media, untuk kepentingan Public Relation.

Ritual ini tidak memiliki patokan. Ada yang menyematkan pohon cemara sebagai lambang pertumbuhan dan membawa keberuntungan. Bendera negara sering juga dijunjung tinggi untuk disematkan di puncak bangunan tersebut. Ritual ini mirip dengan ritual penamaan dan peluncuran kapal pada jaman kuno yang bertujuan menenangkan para dewa dan untuk melindungi bangunan dari bahaya.

Dalam ritual jawa, topping off selain menyematkan pohon cemara dan bendera negara, juga disematkan batang padi dan kelapa di puncak bangunan tersebut. Entah apa maksud dari itu semua, namun mungkin tujuan dari beberapa ritual tersebut dimaksudkan agar membawa keberuntungan dan melindungi bangunan tersebut apabila nanti ditempati.

Demikian sedikit ulasan tentang topping off, semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar