Kebumen - Penolakan warga terhadap rencana Pemkab Kebumen yang akan menjadikan Terminal Bus Gombong menjadi pasar hewan meluas. Jika sebelumnya, penolakan disampaikan warga Desa Semanding, Gombong, kini giliran warga Desa Selokerto, Kecamatan Sempor menentang rencana itu.
Upaya penolakan dilakukan dengan penggalangan tanda tangan. Sedikitnya terdapat 100 tanda tangan terkumpul. Terakhir warga dua RT di Desa Selokerto ikut membubuhkan tanda tangan.
Mereka juga melayangkan surat keberatan kepada Pemkab dinas instansi terkait, antara lain Bappeda, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) serta Dinas Peternakan dan Kelautan. Pada intinya, surat itu meminta Pemkab melalui dinas instansi terkait meninjau ulang rencana pembangunan pasar hewan.
Surat itu sekaligus menindaklanjuti surat keberatan serupa yang sudah dilayangkan kepada Bupati Buyar Winarso. Warga menilai, pembangunan pasar hewan di tengah kota tidak masuk akal bahkan memicu kontroversi.
Rencana pemkab itu sudah cukup meresahkan warga. Alih fungsi terminal Gombong menjadi pasar hewan akan berdampak dalam jangka panjang terhadap ribuan orang lainnya yang tinggal dan beraktifitas di sekitar lokasi terminal. "Kami berpikir bukan setahun dua tahun, tetapi jangka panjang," ungkap tokoh Desa Selokerto Wagiman (50), kemarin.
Tokoh Desa Semanding Sutopo HS menambahkan, ribuan orang bakal terdampak langsung terdiri atas pelajar sejumlah sekolah, karyawan pabrik di sekitar terminal Gombong.
Belum lagi sejumlah tempat usaha yang hanya berjarak 50 meter di lokasi. ”Dengan dasar dan pertimbangan itu, kami harap Pemkab meninjau ulang rencana pembangunan pasar hewan di terminal bus Gombong.”
Diberitakan sebelumnya, Pemkab merencanakan pekerjaan fisik alih fungsi Terminal Bus Gombong menjadi pasar hewan akan dimulai April mendatang. Pembangunan ini dianggarkan Rp 1 miliar dari APBD Jateng.
Adapun pekerjaan fisik untuk mengubah Pasar Hewan Purbowangi menjadi terminal baru akan direalisasikan tahun 2015. Tahun 2014 baru menyelesaikan pembuatan desain tehnik dan rencana pembiayaannya.
Menanggapi keberatan warga, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen, Azam Fatoni mengatakan, Pemkab Kebumen nanti akan tetap memberikan sosialisasi secara resmi kepada warga. "Sebetulnya warga belum tahu persis tentang perencanaan yang detil terkait pembangunan pasar hewan tersebut," ujar Azam. Kepala UPTD Terminal Kebumen Muhlisin menambahkan, pada prinsipnya untuk pembangunan Terminal Bus Gombong di bekas Pasar Hewan Purbowangi tidak bermasalah. Sebaliknya yang masih muncul keberatan ialah alih fungsi terminal Bus Gombong menjadi pasar hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar