Solo - Proyek Pasar Gilingan yang menempati bekas lahan pangkalan angkutan umum non bus antar kota (Papsa) Solo terancam molor. Sebab hingga 19 November 2013, pembangunan terlambat hingga 9,8 persen dari jadwal proyek yang ditentukan. Padahal, batas waktu pembangunan berakhir 29 November 2013.
Berdasarkan laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selaku leading sector proyek pasar tersebut, pada 19 November 2013 mestinya persentase pembangunan mencapai 94,8 persen. Namun fakta di lapangan, realisasi pembangunannya masih di angka 84,9 persen.
"Dengan keterlambatan mencapai 9,8 persen, sementara deadline proyek sudah mepet, apa pembangunannya bisa selesai? Kalau sampai batas waktunya belum selesai, apa yang akan dilakukan? Karena waktu yang tersisa tinggal beberapa hari," kata Ketua Komisi III Honda Hendarto.
Haminto dari PT Tata Analisa Multimulya selaku pelaksana proyek mengaku, pembangunan terhadang sejumlah kendala. Salah satunya cuaca, di mana sering turun hujan. Warga di sekitar proyek juga keberatan jika pekerjaan dilembur sampai malam.
"Tapi kami berupaya optimal menyelesaikan pekerjaan. Jika bisa, kami minta waktu tambahan satu pekan untuk menyelesaikan pekerjaan, tanpa kena denda," katanya.
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Proyek Pasar Gilingan Suhardi mengaku, salah satu kendala yang membuat proyek pembangunan pasar di eks lahan Travel Gilingan adalah sulitnya mencari tenaga las untuk pekerjaan atap.
Dikatakan Hardi, Pembangunan Pasar Gilingan berasal dari dua sumber pendanaan yakni dari APBD senilai Rp. 6 Miliar yang harus selesai pada tanggal 29 November 2013 dan APBN Rp. 5 Miliar yang harus selesai 10 Desember 2013. Dari dua dana tersebut untuk dan dari APBN belum selesai. Namun untuk dana ABD 99 % sudah selesai.
Kepala Disperindag Rohana mengatakan, dari evaluasi yang dilakukan, ada komitmen dari pelaksana proyek untuk menyelesaikan pekerjaan maksimal sampai 10 Desember 2013, jika dilakukan perpanjangan.
"Jika sampai 10 Desember 2013 tak rampung, maka kontrak akan diputus. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar