Senin, 25 November 2013

Cara Menghitung Besaran Pipa Pembuangan Air Hujan


Pada akhir bulan November ini hampir di seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Pada kesempatan kali ini tak ada salahnya akan kita bahas tentang instalasi air hujan, yaitu bagaimana cara menghitung besaran pipa pembuangan air hujan sepengetahuan penulis.

Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertikal dengan diameter biasanya 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horisontal dengan kemiringan 0,5 - 1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar ukuran pipa pembuangan dibuat tabel sebagai berikut :


Sebagai contoh berikut kami sajikan sebuah kasus sebagai berikut :
Misal sebuah bangunan memiliki luas atap 1.200 m2. Berapa besaran pipa dan banyaknya pipa air hujan yang dibutuhkan pada atap bangunan tersebut?

Jawab

Luas atap = 1.200 m2.
Hujan rata - rata di Indonesia kita ambil antara = 300-500 mm/m2/jam = 5 – 8 liter/menit.
Curah hujan = 1.200 m2 x 5-8 liter/menit = 6.000 – 9600 liter/menit.
Luas atap 1.200m2 dalam tabel di atas paling efesien menggunakan diameter 6” dengan kapasitas 1.610 liter/menit.
Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6” = 8.000 : 1.610 = 5 menit.
Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

Demikian kiranya cara menghitung besaran pipa pembuangan air hujan. Semoga bermanfaat dan terima kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar