Seperti yang telah kita ketahui, zincalum adalah baja lapis yang mengandung logam campuran 55 % alumunium dan 45 % seng dengan kelas coating AZ 150 yang diproses dengan teknogi tinggi.
Ada 3 metode pengujian yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan baja lapis dalam menghadapi korosi, antara lain :
1. Uji Penyemprotan Larutan Garam ( Salt Spray Testing )
Pengujian laboratorium ini mengacu pada metode pengujian ASTM B117 dan AS1580. hasilnya menunjukkan bahwa setelah 2000 jam disemprot oleh larutan garam, Zincalum Steel tetap memiliki tampilan yang jauh lebih baik dibandingkan denga baja Galvanis yang disemprot dengan larutan garam walaupun hanya selama 240 jam saja.
2. Uji Wilayah Pantai ( Severe Marine Exposure )
Setelah 6 tahun diuji dengan cahaya langsung di wilayah pantai Bellambi Point, bahan Galvanis sudah sangat kentara kehilangan lapisannya dan disertai pula oleh munculnya karat merah pada lapisan teratasnya, sedangkan zincalum masih tetap dalam kondisi yang baik tanpa sedikitpun tanda-tanda adanya korosi.
3. Uji Lapangan
Setelah 20 tahun terpasang di sebuah bangunan, tampak nyata bahwa atap yang terbuat dari Zincalum Steel masih dalam kondisi yang sangat baik sedangkan atap yang terbuat dari baja Galvanis sudah menunjukkan munculnya karat merah yang signifikan.
Dari hasil ketiga test yang bisa dipertanggungjawabkan tersebut diatas menunjukkan bahwa Zincalum Steel yang diproduksi dengan mengacu pada Australian Standard AS 1397 dan Standard Indonesia SNI no 07.4096.1996 adalah merupakan produk yang superior dalam menghadapi korosi apalagi jika dibandingkan dengan baja Galvanis.
Demikian sedikit ulasan tentang metode pengujian korosi material zincalum. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar