Rabu, 23 Oktober 2013

Awal 2014, Bandara Dewandaru Karimunjawa Siap Dibuka


Jepara - Dinas perhubungan komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menargetkan pada awal 2014 penerbangan komersial masuk ke Bandara Dewandaru di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Akses penerbangan itu diharapkan semakin menarik minat wisatawan yang selama ini terbatasi oleh gelombang laut.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Urip Sihabudin mengatakan pada awal 2014, pesawat komersial dapat mendarat karena landasan telah diperpanjang dari 900 meter menjadi 1.200 meter dan lebar 23 meter. "Saat ini pengerjaan fisik baru 10 persen, tapi kan hanya mencor saja. Kontrak perusahaan yang mengerjakan berakhir pada 14 Desember mendatang," kata Urip sembari menunjukkan jadwal akhir kontrak pengerjaan runway di kantornya, Jumat (11/10/2013) siang.

Di bagian lain, saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk jalur keselamatan bandara. Dalam proses itu, Pemprov Jateng bertanggung jawab membebaskan 3,5 hektare lahan dengan anggaran Rp 2,5 miliar, sedangkan Pemkab Jepara kebagian 0,7 hektare. Dari 15,5 hektare yang ditargetkan, 9,5 hektare sudah dibebaskan.

Urip menyatakan, jika sudah selesai maka bandara bisa menampung tiga pesawat jenis Cassa atau cukup untuk pesawat ATR yang memuat 40-an orang. Hingga saat ini baru AirAsia saja yang menyatakan tertarik.

Pariwisata di Kepulauan Karimunjawa diproyeksikan seperti di Bali. Hal itu berpotensi memunculkan problem sosial. Karena itu, Gubernur Ganjar Pranowo meminta jajarannya mengkaji dan menyiapkan strategi untuk meminimalisasi dampak tersebut. Menurut Ganjar, pengembangan Karimunjawa harus melihat fakta bahwa mayoritas penduduk di sana beragama Islam.

Jika dibuka wisata pantai dengan turis-turis berbikini, perlu dikaji apakah penduduk bisa menerima. “Maka saya minta input data problem sosial itu. Ada usulan pemisahan pantai khusus laki-laki dan perempuan, memungkinkan tidak. Hal ini harus dikaji juga,” katanya.

Sembari mengakomodasi masalah sosial kemasyarakatan di Karimunjawa, kesadaran masyarakat dalam pegembangan sektor pariwisata juga harus ditingkatkan. Ada ide juga untuk membuat sekolah pariwisata, sehingga tersedia sumber daya manusia berlimpah untuk mengembangkan potensi daerah. “Misalnya SMK pariwisata, sudah ada yang melontarkan,” katanya.


#Sumber : Berbagai Sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar