Selasa, 17 September 2013

Site Management Pada Proyek


Dalam sebuah proyek konstruksi, misalnya pembangunan gedung, sebagai kontraktor harus bisa merencanakan pengaturan site, penempatan fasilitas proyek, penempatan peralatan dan perlengkapan site dengan tepat agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut berjalan dengan lancar dan meminimalkan gangguan apapun. Tidak ada alasan bagi seorang kontraktor mengatakan tidak bisa bekerja maksimal dikarenakan lokasi pembangunan sempit ataupun terdapat gangguan dari lingkungan sekitar. Biasanya sebelum pelaksanaan proyek pada saat survey lokasi sebagai kontraktor telah mengatur strategi dan rencana pengaturan site untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek. Setelah tersusun rencana tersebut lalu diserahkan ke Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) untuk mendapatkan persetujuan site management.

Berikut ini akan kami ulas hal-hal yang biasanya diatur dalam site management proyek, antara lain :
  1. Jalan Proyek. Buatkan jalan menuju proyek untuk kendaraan mobilisasi material maupun perlengkapan dan peralatan menuju ke proyek. Jalan kendaraan proyek seharusnya tidak melintasi area bangunan agar pada saat area dibangun tidak mengganggu proses mobilisasi dan demobilisasi. Selain jalan proyek untuk kendaraan, buatkan juga jalan untuk pekerja menuju proyek yang biasanya diamankan dengan tali tambang di kanan kiri jalan.
  2. Pagar Proyek. Buat pagar di area terluar proyek mengelilingi area proyek untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan / dampak proyek terhadap lingkungan sekitar. Pagar proyek juga bertujuan agar area proyek tidak menjadi tempat lalu lalang orang-orang / masyarakat sekitar. Area proyek hanya boleh dimasuki untuk orang-orang tertentu. Maka pagar proyek wajib dibuat dalam sebuah proyek.
  3. Site Office. Posisi site office usahakan di area yang aman dan tidak di area bangunan sehingga site office tersebut tidak berpindah-pindah tempat sampai proyek selesai. Atau kalaupun tidak ada area yang bebas, maka usahakan site office ditempatkan di area yang paling terakhir dibangun.
  4. Area Pembersihan Mobil Truk dan Mobil Molen Beton. Buatkan area khusus untuk mencuci mobil truk pengangkut tanah maupun mobil truk molen, sehingga ketika mobil truk tersebut keluar dari area proyek, ban mobil tersebut tidak mengotori jalan sekitar dan lingkungan. Lebih-lebih apabila pada pelaksanaan proyek tersebut pada musim hujan, maka untuk menghindari komplain dari warga sekitar, area pembersihan kendaraan proyek harus ada.
  5. Gerbang Proyek. Posisi gerbang proyek rencanakan pada posisi yang langsung menuju jalan utama dan mudah diakses.
  6. Pos Satpam. Rencanakan posisi pos satpam berada di dekat gerbang proyek untuk memudahkan dalam pengontrolan lalu lintas keluar masuk proyek. Selain di dekat gerbang masuk proyek, usahakan buat pos satpam di area yang rawan yang memerlukan pengamanan yang ketat.
  7. Jalur Evakuasi. Rencanakan skenario evakuasi dan jalur evakuasi pekerja apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proyek. Pasang rambu-rambu jalur evakuasi untuk memudahkan proses evakuasi pekerja dan sediakan titik kumpul evakuasi pekerja di tempat yang aman.
  8. Tower Crane (TC). Apabila proyek menggunakan tower crane, cari posisi tower crane yang dapat menjangkau dan melayani pengangkutan material untuk semua area lokasi proyek.
  9. Passenger Hoist (PH). Apabila proyek menggunakan passenger hoist, cari posisi yang aman dan di jalur jalan proyek untuk pekerja. Area jalan proyek untuk pekerja ke passenger hoist harus diamankan.
  10. Tangga Darurat Sementara. Biasanya terbuat dari scaffolding. Fungsi tangga darurat ini biasanya untuk inspeksi sebelum ada passenger hoist (bila ada) atau tangga bangunan dibuat. Cari posisi penempatan tangga darurat yang aman dan mudah dijangkau. Tangga darurat sementara ini kelihatannya sepele namun diperlukan untuk inspeksi pada saat pengecoran. Biasanya di tangga darurat sementara juga dipasang jaring pengaman.
  11. Lampu Penerangan. Lampu penerangan perlu diatur posisinya agar kegiatan pekerjaan dapat berlangsung dengan baik, terutama apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari. Jumlah lampu penerangan juga harus cukup dan di jalur-jalur evakuasi harus dipasang lampu penerangan. Sediakan juga lampu penerangan yang moveable yang dapat dipindah-pindah sehingga dapat diletakkan pada titik darurat yang membutuhkan penerangan dalam waktu cepat.
  12. Toilet Sementara. Toilet sementara diperlukan untuk menjaga kebersihan dalam proyek dan untuk mendukung program K3. Biasanya hanya disediakan untuk tempat kencing bagi pekerja. Letakkan posisi tempat kencing tiap lantai yang mudah terlihat namun tetap menutup aurat. Pasang rambu-rambu menuju tempat kencing agar pekerja tidak kencing sembarangan di area proyek.
  13. Area Khusus Merokok. Area khusus merokok perlu disediakan bagi pekerja agar pekerja tidak merokok sembarangan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran di proyek. Petugas K3 harus melarang semua pekerja merokok pada saat melakukan aktivitas pekerjaan. Apabila pekerja mau merokok harus ke tempat area khusus merokok yang telah disediakan. Usahakan pasang rambu-rambu di area khusus merokok.
  14. Gudang Proyek. Atur posisi gudang proyek pada titik mana kendaraan pengangkut material maupun perlengkapan berhenti sehingga memudahkan pekerja memindahkan material / perlengkapan tersebut ke lokasi proyek.
  15. Area yang boleh dan yang tidak boleh di akses. Pada saat pelaksanaan proyek sudah menginjak pada tahapan pekerjaan finishing biasanya dilokalisir area-area mana yang tidak boleh diakses dan area-area mana yang masih boleh di akses. Hal ini bertujuan untuk menjaga produk yang sudah dipasang dari kerusakan sebelum serah terima pekerjaan. Biasanya kontraktor merencakan pengaturan area-area tersebut dengan memperhatikan jalur-jalur pekerja agar pekerjaan yang belum selesai tetap berjalan namun tidak mengganngu area yang telah selesai dikerjakan dari kerusakan. Biasanya dipasang rambu-rambu khusus di area yang tidak boleh di akses atau apabila area tersebut berbentuk ruangan tertutup maka ruangan tersebut dikunci untuk mengamankan barang-barang yang telah dipasang.

Demikian sedikit ulasan tentang hal-hal yang diatur dalam site management proyek. Kecakapan dalam mengatur site berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan. Semoga bermanfaat, terima kasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar