Kamis, 12 September 2013

Jenis-Jenis Pasir Yang Digunakan Untuk Bangunan


Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton. Pasir untuk bangunan mempunyai jenis yang berbeda-beda. Ada beberapa jenis pasir yang biasa dijual untuk bahan bangunan, antara lain :
1. Pasir Beton
Yaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus, namun apabila dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding, pondasi, pemasangan bata dan batu.

2. Pasir Pasang
Yaitu pasir yang lebih halus dari pasir beton. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya digunakan untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran dinding.

3. Pasir Elod
Yaitu pasir yang paling halus diantara pasir beton dan pasir pasang. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak akan puyar kembali. Pasir jenis ini tidak bagus untuk bangunan. Biasanya dipakai untuk campuran pembuatan batako.

4. Pasir Merah
Yaitu pasir yang ciri-cirinya hampir sama dengan pasir beton namun lebih kasar dan batuannya agak lebih besar. Pasir ini bagus digunakan untuk bahan cor.

Lalu bagaimana cara memilih pasir yang baik untuk bahan bangunan?
Menurut Standar Nasional Indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F : 28) disebutkan mengenai persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan sebagai berikut :
  1. Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks kekerasan < 2,2.
  2. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
  • jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
  • jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir mengandunglumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
  • Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrans–Harder dengan larutan jenuh NaOH 3%.
  • Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai 3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
  • Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap alkali harus negatif.
  • Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunanyang diakui.
  • Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harusmemenuhi persyaratan pasir pasangan

Syarat batas gradasi pasir adalah :



Selanjutnya bagaimana cara pengecekan terhadap pasir?
Saat membeli pasir, mungkin kita tidak sempat melakukan pengetestan secara teknis, kita dapat melakukan pengecekan kualitas dengan cara sederhana seperti dibawah ini :
  1. Untuk mengecek kandungan lumpur pasir, dapat dilakukan dengan memasukkan pasir kedalam gelas yang sudah terisi dengan air. Kemudian botol digoncang dengan kuat dan kemudian biarkan hingga isi dalam gelas sampai tenang. Jika pasir banyak mengandung lumpur, akan kelihatan dengan jelas dimana lapisan lumpur akan tertumpu diatas pasir.
  2. Untuk mengecek apakah pasir mengandung kotoran oraganik, dapat dilakukan dengan cara ambilkan segenggam pasir kemudian letakkan di sebuah wadah, kemudian tuangkan soda (sodium hydroxide) ke pasir tersebut. Kemudian tunggu beberapa saat, jika warna pasir berubah menjadi coklat, berarti pasir tersebut banyak mengandung bahan kimia organik.

Demikian ulasan tentang jenis-jenis pasir dan cara memilih pasir yang baik untuk bangunan. Semoga bermanfaat...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar