Kamis, 18 Juli 2013

Dahlan Iskan Akui BUMN Tak Mampu Biayai Proyek Jembatan Selat Sunda


Jakarta : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tidak ada perusahaan BUMN yang mampu membiayai sendiri proyek Jembatan Selat Sinda (JSS). Untuk itu dirinya menyampaikan perlu ada keterlibatan pihak asing dalam pengerjaan mega proyek itu.

"Saya kira jangankan BUMN, negara saja proyek sebesar itu tidak akan semua dipertaruhkan untuk itu. Kalau untuk proyek terus terang BUMN nggak bisa lah, harus ada investor, harus ada uang dari orang luar," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementrian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Hingga saat ini Dahlan masih menunggu keputusan pemerintah terkait penunjukan pihak yang akan ditugaskan melakukan studi kelayakan (Fasibility Study/FS) proyek pengembangan kawasan di ujung Jawa dan Sumatera tersebut.

Mengingat proyek ini senilai Rp 200 triliun, Dahlan ingin agar studi kelayakan tersebut bisa dilakukan secara sempurna. Hal ini dimaksudkan agar pemilik dana mau mendanai proyek studi kelayakan tersebut sekaligus proyek pembangunannya nanti.

"Pemilik dana mana mau investasi kalau pembuat studi kelayakan bukan dari lembaga internasional. Makanya kita juga menggandeng lembaga internasional untuk studi kelayakan tersebut," tambahnya.

Sambil menunggu proses penunjukan konsorsium studi kelayakan ini, Dahlan pun sudah menunjuk lima BUMN karya untuk siap-siap menerima tugas proyek dalam studi kelayakan JSS. "Tapi itu seandainya kalau kami ditunjuk," tambahnya.

Seperti yang diketahui, BUMN yang dipersiapkan untuk pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera itu adalah PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya.

Sumber : Liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar